Manusia dan Pandangan Hidup
Hi teman-teman...
Diminggu ini mimin akan bahasa tentang Pandangan Hiidup, Yuk disimak!! :D
Diminggu ini mimin akan bahasa tentang Pandangan Hiidup, Yuk disimak!! :D
PANDANGAN HIDUP
Menurut
Koentjaraningrat (1980) pandangan hidup adalah nilai-nilai yang dianut oleh
suatu masyarakat yang dipilih secara selektif oleh para individu dan golongan
didalam masyarakat. Pandangan hidup terdiri atas cita-cita, kebajikan dan sikap
hidup. Sedangkan menurut Manuel Kaisiepo 1982, pandangan hidup merupakan bagian
hidup manusia. Tidak ada seorang pun tang hidup tanpa pandangan hidup meskipun
tingkatannya berbeda-beda. Pandangan hidup mencerminkan citra dari seseorang
karena pandangan hidup itu mencerminkan cita-cita atau aspirasinya.
Pandangan
hidup menurut mimin adalah gagasan dan cara kita menyikapi atau memaknai kehidupan
ini dan juga sebagai arahan dalam mengambil keputusan. Kenapa mimin bilang
kayak gitu , karna pandangan hidup itu adalah dasar kehidupan kita kalau kita
tidak memiliki pandangan hidup maka kehidupan kita bakal tak terarah bahkan kehidupan
kita ibarat mati karna tidak adanya pandangan hidup. Pandangan hidup memiliki
banyak manfaat bagi individu,masyarakat dan negara karena setiap
perbuatan,tingkah laku, dan aturan serta undang-undang merupakan pancaran dari
pandangan hidup.
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
Pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
1. Pandangan hidup yang berasal dari agama
yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya. Maksudnya adalah Pandangan hidup kita yang Tuhan berikan kepada kita dalam dunia ini agar kita tidak tersesat dan celaka. Dan juga memimpin kita dalam kehidupan rohani maupun duniawi.
yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya. Maksudnya adalah Pandangan hidup kita yang Tuhan berikan kepada kita dalam dunia ini agar kita tidak tersesat dan celaka. Dan juga memimpin kita dalam kehidupan rohani maupun duniawi.
2. Pandangan hidup yang berupa idelogi yang
disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut
Contohnya : Ideologi kita bangsa Indonesia adalah Pancasila dimana didalam ke 5 sila tersebut terpancar tujuan negara kita,pribadi bangsa kita, dan juga kebudayaan dan norma yang ada dinegara kita. Contoh pada sila ke pertama Ketuhanan Yang Maha Esa , dimana bisa disimpulkan bahwa negara kita memiliki agama yang beragam dari Islam, Kristen, Khatolik, Buddha, Hindu dan Kong Hu Cu.
Contohnya : Ideologi kita bangsa Indonesia adalah Pancasila dimana didalam ke 5 sila tersebut terpancar tujuan negara kita,pribadi bangsa kita, dan juga kebudayaan dan norma yang ada dinegara kita. Contoh pada sila ke pertama Ketuhanan Yang Maha Esa , dimana bisa disimpulkan bahwa negara kita memiliki agama yang beragam dari Islam, Kristen, Khatolik, Buddha, Hindu dan Kong Hu Cu.
3. Pandangan hidup hasil renungan
yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Maksudnya pandangan hasil renungan atau hasil berfilsafat (berfikir) yaitu pandangan dari kita memikirkan kembali atau mereka ulang tingkah laku kita selama ini dan menilai apakah itu sudah baik untuk kehidupan kita belum, kalau belum maka perbaiki selagi masih hidup karena pandangan hidup hanya akan berlaku saat kamu hidup saja bukan saat kamu mati.
yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya
Maksudnya pandangan hasil renungan atau hasil berfilsafat (berfikir) yaitu pandangan dari kita memikirkan kembali atau mereka ulang tingkah laku kita selama ini dan menilai apakah itu sudah baik untuk kehidupan kita belum, kalau belum maka perbaiki selagi masih hidup karena pandangan hidup hanya akan berlaku saat kamu hidup saja bukan saat kamu mati.
Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai
unsur-unsur yaitu :
a. Cita-cita
Cita-cita adalah keinginan,
harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Pandangan hidup terdiri atas
cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup. Dalam kehidupannya manusia tidak dapat
melepaskan diri dari cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup itu. Tidak ada orang
hidup tanpa cita-cita, tanpa berbuat kebajikan, dan tanpa sikap hidup. Sudah
tentu kadar atau tingkat cita-cita, kebijakan dan sikap hidup itu berbeda-beda
bergantung kepada pendidikan, pergaulan, dan lingkungan masing-masing.Itulah
sebabnya, cita-cita, kebajikan, dan sikap hidup banyak menimbulkan daya
kreativitas manusia. Banyak hasil seni yang melukiskan cita-cita, kebajikan,
dan hidup seseorang. Cita-cita ini perasaan hati yang merupakan suatu
keinginan, kemauan, niat, atau harapan. Cita-cita itu penting bagi manusia,
karena adanya cita-cita menandakan kedinamikan manusia.Ada tiga katagori
keadaan hati seseorang, keras, lunak, dan lemah. Orang yang berhati keras, tak
berhenti berusaha sebelum cita-citanya tercapai. Ia tak menghiraukan rintangan,
tantangan, dan segala kesulitan yang dihadapinya. Orang yang berhati lunak
dalam usaha mencapai cita-citanya menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi.
Orang yang berhati lemah, mudah terpengaruhi oleh situasi dan kondisi.
Cita-cita, keinginan, harapan, banyak menimbulkan daya kreatifitas para
seniman. Banyak hasil seni seperti: drama, novel, film, musik, tari, filsafat
yang lahir dari kandungan cita-cita, keinginan, harapan dan tujuan.
b. Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan
pada hakikatnya sama dengan perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan
norma-norma agama atau etika. Manusia adalah seorang pribadi yang utuh yang
terdiri atas jiwa dan badan. Manusia merupakan makhluk sosial: manusia hidup
bermasyarakat, manusia saling membutuhkan, saling menolong, saling menghargai
sesama anggota masyarakat. Sebaliknya pula saling mencurigai, saling membenci,
saling merugikan, dan sebagainya.
Untuk melihat apa itu kebajikan, kita harus melihat dari tiga
segi, yaitu: manusia sebagai pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan
manusia sebagai makhluk Tuhan.Manusia sebagai pribadi dapat menentukan baik dan
buruk. Yang menentukan baik dan buruk itu suara hati. Suara hati itu semacam
bisikan dalam hati untuk menimbang perbuatan baik atau tidak. Jadi suara hati
itu merupakan hakim terhadap diri sendiri. Suara hati masyarakat, yang
menentukan baik dan buruk adalah suara hati masyarakat. Suara hati manusia
adalah baik, tetapi belum tentu suara hati masyarakat menganggap baik. Demikian
pula manusia sebagai makhluk Tuhan, manusia pun harus mendengar suara hati
Tuhan. Tuhan selalu membisikkan agar manusia berbuat baik dan mengelak
perbuatan yang tidak baik. Jadi kebajikan itu adalah perbuatan yang selaras
dengan suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan
berarti berkata sopan, santun, barbahasa baik, bertingkah laku baik, ramah
tamah terhadap siapapun, berpakaian sopan agar tidak merangsang bagi yang
melihatnya. Namun ada pula kebajikan semu, yaitu kejahatan yang berselubung
kebajikan.
c. Usaha
adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita, Setiap Manusia
harus kerja keras untuk kelanjutan hidupnya. sebagian kehidupan manusia adalah
perjuangan. Perjuangan untuk hidup merupakan kodrat manusia. Tanpa perjuangan
manusia tidak dapat hidup sempurna. Kerja keras dapat dilakukan dengan
otak/ilmu maupun tenaga/jasmani atau dengan keduanya. Untuk bekerja keras
manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan itulah tingkat kemakmuran
manusia berbeda-beda.
d. Keyakinan / kepercayaan
Menurut Prof. Dr. Harun Nasution (bahan
ceramah pada perantaran pengajar Ilmu Budaya Dasar di Bukit Tinggi, 1981),
menurut beliau ada tiga aliran filsafat:
a. Aliran Naturalisme
Hidup manusia dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan
kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur, dan natur itu dari Tuhan.
Tetapi bagi yang tidak percaya pada Tuhan, natur itulah yang tinggi. Tuhan
menciptakan alam semesta lengkap dengan hukum-hukumnya, secara mutlak di kuasai
Tuhan. Manusia sebagai makhluk tidak mampu menguasai alam ini karena manusia
itu lemah, manusia hanya dapat berusaha dan berencana tapi yang menentukannya
adalah Tuhan.
Bagi yang percaya pada Tuhan, Tuhan itulah kekuasaan tertinggi.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan, karena itu manusia mengabdi pada
ajaran-ajaran Tuhan yaitu agama. Ajaran agama ada dua yaitu:
ü Ajaran agama yang dogmatis yaitu yang di sampaikan Tuhan
melalui Nabi-Nabi, sifatnya tetap dan tidak berubah
ü Ajaran agama dari pemuka-pemuka agama, yaitu sebagai hasil pemikiran manusia, sifatnya relatif (terbatas) dan berubah sesuai dengan perkembangan agama.
Apabila aliran naturalisme ini di hubungkan dengan pandangan hidup
maka keyakinan manusia itu bermula dari Tuhan. Jadi, pandangan hidup yang
dilandasi oleh ajaran-ajaran agama, manusia yakin bahwa kebajikan itu di ridhai
oleh Tuhan. Pandangan hidup yang dilandasi bahwa Tuhanlah kekuasaan tertinggi,
yang menentukan segala-galanya disebut pandangan hidup keagamaan (religius),
sebaliknya apabila manusia tidak mengakui adanya Tuhan, natur adalah kekuatan
tertinggi, maka keyakinan itu berasal dari natur dan pandangan hidup yang
dilandasi oleh natur, manusia yakin bahwa kebajikan itu kebajikan natur dan
pandangan hidup ini sifatnya ateistik. Disebut pandangan hidup komunisme.
b. Aliran Intelektualisme
Dasar aliran ini adalah akal atau logika. Manusia mengutamakan
akal, dengan akal manusia berfikir. Mana yang benar menurut akal itulah yang
baik, walaupun mungkin bertentangan dengan hati nurani . akal berasal dari
bahasa Arab yang artinya Kalbu yang berpusat dihati, sehingga timbullah istilah
“Hati Nurani” artinya daya rasa.
Apabila aliran ini di hubungkan dengan pandangan hidup, maka
keyahinan manusia itu bermula dari akal. Jadi, pandangan hidup itu dilandasi
oleh keyakinan, kebenaran yang diterima akal. Benar menurut akal itulah yang
baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh dengan akal.
c. Aliran Gabungan
Aliran gabungan adalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib
artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar
keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar
tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika
berfikir maupun sebagai lohika rasa. Jadi, apa yang benar menurut logika
berfikir, juga dapat diterima oleh hati nurani. Logika berfikir tidak
ditekankan pada logika berfikit individu, melainkan logika berfikir kolektef (masyarakat)
pandangan hidup ini adalah disebut sosialisme akal dalam arti baik sebagai
logika berfikir maupun sebagai daya rasa, logika berfikir secara individual
maupun kolektif. Pandangan hidup ini disebut sosialisme religius. Dua pandangan
hidup ini terdapat perbedaan pokok. Pandangan hidup sosialisme menekan pada
logika berfikir kolektif, sedangkan pandangan hidup sosialisme religius menekan
pada logika berfikir kolektif dan individual. Pandangan hidup sosialisme
mengutamakan logika berfikir dari pada hati nurani, sedangkan sosialisme
religius mengutamakan kedua-duanya, logika berfikir dan hati nurani.
Sekian pembahasan tentang Pandangan Hidup, semoha bermanfaat !!! :)
Sumber :
https://rayrizqie.blogspot.co.id/2015/06/bab-8-manusia-dan-pandangan-hidup.html
https://disclamaboy.wordpress.com/2011/03/18/pengertian-pandangan-hidup-dan-ideologi/
Komentar
Posting Komentar